Tuesday, December 29, 2009

doakan kita sentiasa dalam keredhaanNya

Sahabatku,

Di saat kau senang berair mata,

Berteman cinta Tuhan yang setia,

Aku disini masih terleka,

Dengan cinta manusia yang mengguris luka.

Sahabatku,

Disaat kau gembira mengajak kepada kebaikan,

Agar manusia kembali mengenal tuhan.

Aku disini masih tertekan,

Bersama sumur dosa yang melemaskan.

Sahabatku,

Disaat kau sibuk mencetak pahala,

Menyeru-nyeru agar mencintai yang Esa,

Aku di sini bermanggu air mata,

Kerana kecewa perjuangan semakin sirna.

Sahabatku,

Dalam leka kau mengucap doa,

Supaya jauh dari fitnah dunia dan neraka,

Titipkanlah untukku jua,

Yang masih samar mencari sebutir cahaya.

Aku,

Seperti pungut mendendang puisi,

Puisi rindu kepada sang rembulan,

Namun puisinya hanya sekadar sebutan,

Tak tercipta oleh perbuatan.

Begitulah aku,

Mendengang puisi harapan,

Untuk jua seperti kalian,

Namun puisiku juga sekadar sebutan,

Entah bila tercipta menjadi perbuatan.

Sahabatku,

Pintaku hanya satu,

Jauh mahupun dekat engkau denganku,

Titipkanlah jua sebuah doa untukku,

Agar aku dapat jua merasa nikmat kalbu,

Yang mencintai Allah Maha Satu.